Beberapa Nama-nama Unik Orang Bali seperti Wayan, Made, Nyoman dan Ketut. Go Bali Tour akan mengulas mengenai nama-nama unik orang Bali. Keempat nama tersebut mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, apalagi buat kalian yang sudah pernah ke Bali. Bisa dikatakan inilah salah satu keunikan Bali, bukan hanya makanan saja yang khas Bali, tapi orang Bali juga punya nama yang khas. Rata-rata masyarakat Bali menggunakan panggilan nama yang sama, seperti Wayan, Made, Nyoman dan Ketut. Baiklah, mari kita kulik lebih dalam lagi tentang arti dan fungsi dari Nama-nama Unik Orang Bali yang populer di kalangan masyarakat Bali tersebut. (Baca Juga : “Manyi” tradisi panen padi di Bali Nama-nama Unik Orang Bali Berdasarkan Kasta. Turun temurun orang Bali menamai anak-anak mereka berdasarkan dengan kasta keluarga yang di miliki dan di urutkan berdasarkan kelahiran mereka. Nama-nama tersebut juga diberikan berdasarkan pada sistem kasta Hindu, meskipun tidak serumit bentuk yang terjadi di India. Berikut versi sederhana yang menjelaskan penempatan orang ke dalam 4 kasta yang berbeda. Berikut ini Nama-nama Unik Orang Bali berdasarkan kasta :
Brahmana (pendeta)
Ksatria (penguasa / ksatria )
Wesia (pedagang )
Sudra (petani)
Setiap kasta tentunya memiliki nama yang unik, dan kadang juga membingungkan dimana anak laki-laki dan perempuan menggunakan nama yang sama. Jadi untuk membedakan antara pria dan wanita dengan nama yang sama, maka anak laki-laki akan menggunakan kata “I” sebelum nama mereka dan anak perempuan menggunakan kata “Ni” sebelum nama mereka. Sebagai contohnya, I Made untuk anak laki-laki, Ni Made untuk anak perempuan.
Nama-nama Unik Orang Bali berdasarkan masing masing kastanya.
Brahmana (Pendeta)
Ini merupakan kasta dari para pemuka agama dan orang suci yang melakukan upacarakeagamaan di Bali. Nama untuk keturunan dari kasta ini :
Nama | Digunakan untuk |
Ida Bagus | Laki – laki |
Ida Ayu / Dayu | Perempuan |
Ksatria (Penguasa / Ksatria)
Anggota kasta ini mencangkup bangsawan, Raja dan anggota keluarga kerajaan. Keturunan dari kasta ini akan diberikan nama :
Nama | Digunakan untuk |
Cokorda, Dewa Agung | Anggota Kerajaan yang berkuasa |
Anak Agung, Agung, Dewa | Laki-laki |
Anak Agung, Agung, Dewi, Dewayu | Perempuan |
Kasta Ksatria juga memiliki nama tengah sebagai berikut :
Nama | Digunakan untuk |
Raka | Saudara Perempuan / Laki-laki Tertua |
Oka | Anak Bungsu |
Rai | Saudara Perempuan / Laki-laki termuda |
Anom | Perempuan Muda |
Ngurah | Laki-laki yang berwenang |
Wesia (Pedagang)
Nama | Digunakan untuk |
Gusti | Laki-laki & Perempuan |
Dewa | Laki-laki |
Desa | Perempuan |
Sudra (Petani)
Ini merupakan populasi paling banyak, lebih dari 90% masyarakat di Bali memiliki kasta ini, sehingga nama ini populer dikalangan masyarakat Bali. Berikut adalah nama-nama tersebut:
Nama | Digunakan untuk |
Wayan, Putu, Gede | Anak Pertama Laki-laki |
Wayan, Putu, Iluh | Anak Pertama Perempuan |
Made, Kadek | Anak Kedua Laki-laki & Perempuan |
Nyoman, Komang, Nengah | Anak Ketiga Laki-laki & Perempuan |
Ketut | Anak KeempatLaki-laki & Perempuan |
Masih penasaran dengan arti dari Nama-nama Unik Orang Bali seperti Wayan, Made, Nyoman, dan Ketut ? Nama Wayan sendiri berasal dari kata “wayahan” yang artinya yang paling matang. Titel anak kedua adalah Made yang berakar dari kata “Madia” yang artinya tengah. Anak ketiga dipanggil Nyoman yang secara etimologis berasal dari kata “uman” yang bermakna “sisa” atau “akhir”. Jadi menurut pandangan hidup orang Bali, sebaiknya sebuah keluarga memiliki tiga anak saja.
Setelah memiliki tiga anak, disarankan untuk lebih “bijaksana”. Namun, loso orang zaman dahulu yang berkembang lainnya adalah “banyak anak, banyak rejeki”, sehingga memungkinkan apabila sepasang suami istri memiliki lebih dari tiga anak. Sehingga lahirlah sebutan Ketut untuk anak keempat. Ketut berasal dari kata kuno “Kitut” yang berarti sebuah pisang kecil di ujung terluar dari sesisir pisang. Maknanya kurang lebih adalah anak “bonus” yang tersayang. “Bagaimana apabila sebuah keluarga memiliki lebih dari empat anak?”. Jawabannya, Apabila sebuah keluarga memiliki lebih dari empat anak, maka mulai dari anak kelima, orang Bali akan mengulang siklus dari titel di atas. Anak kelima akan diberikan nama atau titel Wayan, keenam Made, dan seterusnya.